Equilibrium :)) With Andhi – View On Path.

Equilibrium :)) With Andhi – View On Path.

Equilibrium :)) with Andhi – View on Path.

More Posts from Ammoralize and Others

8 years ago

😇

maka doa istikarah itu indah sekali…

“yaa Allah aku mohon pilihan dengan ilmuMu..

bukan ilmuku karena aku tak tahu tentang dirinya, kecuali yang dhohir-dhohir saja itupun sangat terbatas, Engkau yang mengenal dia lahir dan batin, yang dia sembunyikan dariku Engkau mengetahuinya, yang tak tampak dariku, Engkau melihatnya,

..dan Aku memohon ketetapan dengan kuasaMu,,

bukan kuasaku, hati ini ada dalam genggamanMu. Engkau mudah membolak-balikkannya dari benci jadi cinta, dari cinta menjadi benci, Engkau yang kuasa atas hati ini ya Allah..

..ya Allah kalau engkau tahu, urusan ini baik untukku, dalam agamaku, kehidupanku, dan kesudahan urusanku nanti, tetapkan dia untukku, mudahkanlah dia untukku, dan berkahi untukku di dalamnya…

11 years ago

Sekitar satu tahun yang lalu, muncul fenomena diet OCD. Banyak orang berbondong-bondong menjadi kaum OCD dan berharap untuk memiliki berat badan yang ideal. Ada yang mengklaim berhasil, tetapi banyak juga yang gagal. Obesitas dan overweight semakin menjadi masalah bagi banyak manusia modern dalam...

8 years ago

Hahhaaa😆😆

ammoralize - Kak Didit
ammoralize - Kak Didit
ammoralize - Kak Didit
ammoralize - Kak Didit
ammoralize - Kak Didit
ammoralize - Kak Didit
ammoralize - Kak Didit
ammoralize - Kak Didit
ammoralize - Kak Didit
ammoralize - Kak Didit
8 years ago

(Saya kasih judul) Jadilah Pembesar Bangsa yang Rendah Hati

Tulisan ini sebenarnya ingin sekali saya keep, tidak saya sebar luaskan pada banyak orang. Kenapa? Karena menurut saya ini salah satu tips jitu utk lolos LPDP 😄

Tapi mengingat bangsa ini memang sangat membutuhkan gelombang anak muda yang bisa membangun dan membesarkan bangsa Indonesia tercinta, maka saya post di akun tumblr ini. Mungkin sudah banyak yang pernah baca ya? Tapi saya tak urung berbagi. Selamat membaca, selamat membangun! 😊

ANDA MEMANG PINTAR, TAPI…

Dalam tiga hari kemarin saya kembali berkesempatan mewawancarai pelamar beasiswa LPDP di Jakarta. Ini kali yang kedua saya mewawancarai mereka, setelah di Kupang beberapa bulan yang lalu. Ada perbedaan besar antara karakteristik pelamar di Jakarta dan Kupang. Exposure terhadap informasi, pengetahuan terhadap isu-isu kekinian, dan “mimpi” pelamar di Jakarta rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan pelamar di Kupang. Cara menilai diri dan menyampaikan keinginan juga berbeda, dan hal inilah yang ingin saya tulis kali ini.

Pelamar di Jakarta, dengan latarbelakang dari perguruan-perguruan tinggi terkenal, punya “mimpi” yang tinggi. Ekspresi mereka kira-kira seperti ini: “Saya punya kemampuan akademik tinggi, saya layak untuk bersekolah di Eropa, Australia, atau Amerika, dan dengan bekal pendidikan itu, saya akan membangun Indonesia!”. Self-esteem mereka tinggi, dan dengan nilai tinggi tersebut, mereka juga memasang target yang tinggi.

Bagus. Anak-anak sekarang memang harus didorong untuk melompat setinggi mungkin, lalu kembali untuk memberikan kontribusi bagi bangsa ini. Sayangnya, saya melihat ada yang kurang.

Saya sulit menjelaskannya dengan singkat tentang apa yang kurang tersebut, tetapi intinya antara self-esteem yang tinggi dengan apa yang kelak akan dikontribusikan seperti ada gap. Tidak nyambung. Beberapa pelamar yang bisa dengan lancar menceritakan rencana studinya, tapi mereka kesulitan untuk merangkai cerita itu dengan penjelasan yang logis tentang bagaimana mereka kelak dapat berkontribusi. Contoh: ada yang ingin belajar tentang renewable energy (RE) dan kelak ingin berkontribusi membangun infrastruktur RE untuk melistriki Indonesia bagian timur. Ketika ditanya caranya bagaimana, dia bilang dia akan membuat perusahaan RE dan membangun pembangkit-pembangkit mikrohidro di sungai-sungai di pedalaman Papua dan Maluku, lalu dengan itu dia bisa melistriki desa-desa. Oh come on boys, sebaiknya kalian turun ke bumi dan melihat realitas yg ada.

Inti pembicaraan saya adalah, self-esteem tinggi yang tidak diikuti dengan kontekstualisasi hanyalah asesoris tak bermakna. Potensi yang dimiliki seseorang hanyalah bernilai dan bermakna ketika menemukan saluran yang pas: bagaimana potensi itu bisa membawa kebaikan bagi lingkungannya. Meski anda pandai, tapi kalau tidak bisa bermanfaat, ya hanya cocok untuk jadi asesoris pajangan saja :D

Dan di sinilah poin yang paling penting: kontekstualisasi potensi hanya bisa dilakukan dengan kerendahan hati (humble). Kerendahan hati diperlukan untuk bisa melihat potret lingkungan sekitar dengan jernih dan mengidentifikasi apa yang mereka perlukan. Kerendahan hati akan menumbuhkan empati dan pemahaman terhadap lingkungan, dan dari sini baru kemudian bisa lahir solusi-solusi yang masuk akal, realistis, dan implementable. Tanpa kerendahan hati, yang ada hanyalah “aku”, perspektifnya adalah “sudut pandangku”. Dari fokus yang keliru, bagaimana bisa muncul solusi yang efektif?

Kepercayaan diri yang berlebihan (overconfidence) juga tidak baik, karena itu bisa “membutakan” dan membuat tidak mampu menerima saran yang baik. Dalam interview, kadang pewawancara melihat bahwa keahlian yang akan dipelajari sebenarnya tersedia di dalam negeri, tetapi pelamar ngotot untuk ingin bersekolah di luar negeri meskipun sudah diberi pengertian. Mau belajar manajemen teknologi tepat guna kok sampai ke Oxford, Inggris. Pewawancara sebenarnya oke-oke saja jika memang ada argumentasi yang solid untuk kengototan itu, tetapi kalau ngototnya semata didasari oleh kepercayaan diri bahwa “saya layak sekolah di LN” atau hanya dengan alasan “dengan sekolah di LN saya akan mendapatkan wawasan baru”, itu yang tidak bisa diterima. Ingat ya mas dan mbak, beasiswa LPDP itu berasal dari duit rakyat.

Jadi bagi para generasi muda yang akan melamar beasiswa, rendahkan hati anda. Lihatlah problem-problem di sekitar anda, lalu refleksikan ke dalam diri dan bertanyalah, apa yang bisa anda lakukan. Selanjutnya, buatlah rencana yang logis dan realistis. Memang, kalian pasti belum bisa membuat rencana yang rinci dan lengkap dengan segala kompleksitasnya, tetapi menempatkan diri kalian beserta potensi yang kalian bawa pada konteks permasalahan, lalu berikan yang terbaik yang kalian miliki, itu sudah cukup. Kami bisa kok, melihat dan menghargai usaha seperti itu. Kembali ke contoh di atas, setelah kalian balik dari luar negeri membawa ilmu tentang manajemen RE, ceritakan saja bahwa kalian akan bergabung dengan LSM yang bergerak di bidang energi untuk rakyat dan bersama-sama dengan mereka mencari cara yg lebih baik untuk memberikan akses listrik yang lebih baik bagi masyarakat. Sesederhana itu saja sudah cukup bagi kami untuk bisa melihat bagaimana kelak anda akan berkontribusi.

Intinya, LPDP tidak mencari sosok-sosok muda yang pintar saja. Yang dicari LPDP adalah insan muda yang pintar dan mampu menggunakan kepintarannya untuk membantu bangsa ini. Satu hal lagi. LPDP juga perlu diyakinkan bahwa pelamar memang benar-benar tulus dan serius dalam menyiapkan kontribusinya. Urusan meyakinkan ini juga tidak mudah, karena memerlukan bukti, sementara kontribusi baru akan terjadi pada masa yang akan datang. Dalam kondisi seperti ini, yang kemudian dilihat adalah track record, konsistensi pola, dan gesture.

Kalau bilangnya kelak ingin membangun sarana kelistrikan bagi masyarakat pedesaan tapi tidak punya pengalaman dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan, ya jelas sulit bagi siapapun untuk percaya. Kalau inginnya menjadi dosen tetapi saat wawancara menunjukkan pola-pola komunikasi yang tertutup, ya jelas orang akan meragukannya. Dan ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan intonasi bicara kadang juga bisa menunjukkan ketulusan dan keseriusan seseorang.

Jadi sebenarnya studi lanjut (apalagi dibiayai beasiswa) itu adalah sebuah kegiatan yang seharusnya dirancang sebagai bagian dari perjalanan hidup. Studi lanjut bukanlah kegiatan sambilan atau sesuatu yang bisa dilakukan mumpung ada kesempatan. Ia perlu disiapkan. Ia perlu didukung oleh pola-pola kegiatan sebelumnya yang konsisten. Dan ia perlu ditindaklanjuti dengan kontribusi nyata bagi bangsa.

Jangan sampai LPDP menganggap pelamar memandang beasiswa sebagai kesempatan untuk “unpaid leave” atau “jalan-jalan gratis”. Jika seperti ini niatnya, percayalah, studi lanjutnya tidak akan berkah, karena beasiswa LPDP hakikatnya adalah amanah dari seluruh rakyat Indonesia.

Ditulis oleh: Pak Lukito Edi Nugroho, salah seorang dosen JTETI UGM yang menjadi pewawancara LPDP.

Sumber : Human Development

11 years ago
20 Penyakit Hati.

20 penyakit hati.

10 years ago

Diri ini selalu khilaf :'(

8 years ago

We crave your time. We crave you in the quiet of a Sunday afternoon, in the thunder of a Thursday storm. We don’t need much, just bring us your heart, pinned to your sleeve. Just bring us your mind, cupped within your palms. Bring us your closeness, your unhinged ribcage, your dreams and your aspirations. Bring us the key to the world you hold within you, and we will explore it. We will always explore it. We crave your understanding. We crave the ability to be who we are — the over thinking, daydreaming, messy hearted human beings who have the loudest worlds tucked beneath their skin. We crave acceptance — your arms around us when we need to leave the party, a smile on your face as we walk towards the exit, a nudge that says “It’s okay to be drained. It’s okay.” We crave your patience. We crave time — time to figure out the feelings that jump and leap and shout inside us. We tread so deeply, we sometimes drown. Love overstimulates us, it plants seeds in our lungs and sometimes it gets hard to breathe. We crave permission to pluck the weeds from within our chests, we crave permission to learn how to wade in our depths, until we know how to swim. We crave your confidence in us, in our ability to dig up what we want to express to you. Because we do care, we do; we just want to be sure of ourselves, we just want to be sure of our heart, before we allow someone to make a home within us. We crave your distance. We crave room to stretch our limbs, soft moments where nothing is expected of us. This is how we connect with our softness, this is how we connect with our quiet. When this happens, we crave the ability to be alone without hurting you — without causing you to retreat into your mind; without making you believe that you did something wrong or that we have lost interest. Trust me — if we love you, we love you, but we crave your compassion, your empathy, because moments alone with our hopes and our dreams are just as important as the moments we spend with you. They are our strength. They are our comfort, our fuel, our paradise. But most of all, we crave your knowledge of us. We crave the way you see the small things we do as declarations of our love. See, when we do extroverted things with you, when we come out with you and dance with you and laugh out loud with you, we want you to know what that means. How we love seeing you happy. How it makes it all worth it, even if it makes us weary. And when we invite you into our heads, when we show you our favourite dog eared books or cry in front of you while watching our favourite movie, when we share with you these extensions of who we are, and what shaped the very foundation of our souls, we want you to know what that means. How hard that is for us. How we try for you. How we will always try for you.

@biancasparacino, This Is What Every Introvert Craves In A Relationship on Thought Catalog  (via wnq-writers)

3 years ago

Manifestasi tahun 2022 yang Allah izinkan, menginjakkan kaki di Kabupaten Kerinci. Kabupaten ujung barat dari Provinsi Jambi. Alhamdulillah Alhamdulillah ✨✨

Manifestasi Tahun 2022 Yang Allah Izinkan, Menginjakkan Kaki Di Kabupaten Kerinci. Kabupaten Ujung Barat
5 years ago

1/100 days of productivity. Today am on Silviculture Lab with the principles of forestry book, and try to make some summary, its so awesome day !

1/100 Days Of Productivity. Today Am On Silviculture Lab With The Principles Of Forestry Book, And Try
11 years ago

Masih Semusim,Bang

Dia, adalah senior ku yang pernah ku jatuhi cinta sejak 3tahun yang lalu . .

Gaya bicaranya, senyumannya, gayanya yang sederhana namun mewah, pemikirannya dan kedewasaan memandang masa depan sangat menarik perhatian ku . 

Kini Tuhan memberikan ku jalan untuk mengenalnya lebih dalam :) Apa? Pacaran?  bukaan, bukaan jelas itu bukan pilihan ku lagi, tiada lagi kata itu dalam hidup ku. 

Sekarang si abang manis berkacamata menjadi asisten dosen salah satu mata kuliah di kelas ku. Dan kita adalah partner kerja dalam sebuah organisasi. 

Rasa cinta ku padanya bukan hanya karena alasan-alasan yang telah ku lontarkan tadi, tapi lebih daripada itu ia adalah sosok yang sangat bisa di ajak berunding sepertinya, apalagi untuk masa depan misalnya , ahahahahha :D Aku berharap Tuhan memberikan yang terbaik selalu untukku, aku ingin mengenalnya saja terlebih dahulu, namun urusan jodoh urusan Allah :) saya hanya bisa pasrah, mudah-mudahan siapa pun yang bersama ku kelak adalah orang yang tinggi pengetahuannya (baca : agamanya) agar ia dapat menjaga ku dan membawaku ke jalan yang benar.

Namun, ku mohon Tuhan jaga ia Tuhan, karena rasa ini pada dirinya tak kunjung padam walaupun telah ku dinginkan dengan jarang bertemu, apakah ini rasa dariMu Tuhan ku?

Tapi cinta ku padanya tak akan mengalahkan cintaku padaMu ya Rabb :*


Tags
Loading...
End of content
No more pages to load
  • adyankusuma
    adyankusuma liked this · 11 years ago
  • dualimaa
    dualimaa reblogged this · 11 years ago
  • jendelakalbu
    jendelakalbu reblogged this · 11 years ago
  • argiargiansyah
    argiargiansyah liked this · 11 years ago
  • argiargiansyah
    argiargiansyah reblogged this · 11 years ago
  • lukmanlukmin
    lukmanlukmin reblogged this · 11 years ago
  • catatanbesarku
    catatanbesarku liked this · 11 years ago
  • ammoralize
    ammoralize reblogged this · 11 years ago
  • ucin8
    ucin8 liked this · 11 years ago
  • tumbuhbersamaku
    tumbuhbersamaku liked this · 11 years ago
  • ewinnoviar
    ewinnoviar liked this · 11 years ago
  • riskaarinta
    riskaarinta reblogged this · 11 years ago
  • brandonsian
    brandonsian reblogged this · 11 years ago
  • abuukasyah
    abuukasyah liked this · 11 years ago
  • queenabezai
    queenabezai reblogged this · 11 years ago
  • queenabezai
    queenabezai liked this · 11 years ago
  • ummuikrimah
    ummuikrimah reblogged this · 11 years ago
  • sedirhambahagia
    sedirhambahagia liked this · 11 years ago
  • chikunyaangribirds
    chikunyaangribirds liked this · 11 years ago
  • fitriarahmaani
    fitriarahmaani reblogged this · 11 years ago
  • ayunuradi
    ayunuradi liked this · 11 years ago
  • ayunuradi
    ayunuradi reblogged this · 11 years ago
  • akhirulsyah
    akhirulsyah reblogged this · 11 years ago
ammoralize - Kak Didit
Kak Didit

Ingin setegar Ibunda Khadijah R.A binti Khuwailid, secerdas Aisyah binti Abu Bakar| Pencari Ridho-Nya dan Pengagum umat terbaikNya Rasullah Muhammad SAW♡ Punya mimpi untuk menjadi orang berguna

242 posts

Explore Tumblr Blog
Search Through Tumblr Tags